1. Perdebatan mengenai definisi linguistik terapan
Bidang Linguistik Terapan
(applied linguistics) telah lama mengalami perdebatan internal mengenai
definisinya: apakah ia sekadar “linguistik yang diterapkan”
(linguistics-applied) atau “linguistik terapan” dalam arti “pemecahan masalah
bahasa dimana bahasa adalah isu sentral”. Sebagai misal, dalam bab “Applied
Linguistics” karya De Bot & Thomas (2023) disebut tiga definisi utama: (1)
pengajaran bahasa asing (L2) dan pembelajaran bahasa, (2) penggunaan
pengetahuan linguistik untuk memecahkan masalah di mana bahasa adalah isu
utama, dan (3) “apa saja” yang berkaitan dengan bahasa kecuali linguistik
teoretis. Cambridge University Press &
Assessment
Lebih lanjut, situs Open University menyatakan bahwa definisi yang sering
dikutip adalah: “The theoretical and empirical investigation of real‐world problems in which language
is a central issue.” The Open University
| Linguistik Terapan Jilid Pertama - Aco Nasir | CV. Cemerlang Publishing (cvcemerlangpublishing.com) |
Namun perdebatan muncul karena:
- Apakah definisi yang lebih sempit (misalnya pengajaran bahasa) cukup
untuk mencakup seluruh bidang?
- Apakah definisi yang lebih luas (semua konteks dimana bahasa berperan)
terlalu longgar sehingga kehilangan batas disiplin?
- Apakah istilah “applied” (terapan) menunjukkan prioritas penerapan
praktis, ataukah tetap mencakup penelitian teoritis yang diarahkan ke
aplikasi?
Dengan demikian, definisi linguistik terapan tetap “tidak stabil”, dan para sarjana terus mencoba merumuskan batas‐batasnya agar disiplin ini dapat dikenali secara konsisten namun tetap fleksibel.
2. Paradigma
dominan menentukan pertanyaan‐pertanyaan yang dapat diajukan dalam suatu disiplin ilmu
Dalam ilmu sosial dan humaniora,
paradigma dominan—yakni sistem asumsi, fokus, metodologi, dan nilai yang
diterima secara luas dalam disiplin—memengaruhi: (a) pertanyaan riset yang
dianggap sahih, (b) metode yang digunakan, (c) publikasi yang diterima, dan (d)
batas‐apa yang dianggap “masalah” dalam
bidang tersebut. Dalam konteks linguistik terapan:
- Ketika paradigma strukturalistik dan behavioristik mendominasi (masa
pascaPerang Dunia II hingga 1960‐an), fokus linguistik terapan sangat terkait dengan pengajaran bahasa
asing, analisis kesalahan (error analysis), metode audio‐oral, serta pembelajaran terstruktur. Hal ini tercatat dalam literatur
bahwa awal applied linguistics identik dengan pengajaran L2. Kyoto Sangyo University+1
- Ketika paradigma kompetensi komunikatif (communicative competence)
muncul di 1970‐an/1980‐an, maka fokus linguistik terapan mulai meluas: bukan hanya pengajaran
bahasa, tetapi penggunaan bahasa dalam interaksi sosial, kebijakan bahasa
(language policy), bilinguisme/multilingualisme, wacana (discourse), dan
teknologi bahasa. Taylor & Francis+1
- Karena paradigma dominan “applied linguistics = teaching foreign
languages”, banyak penelitian awal di bidang ini diarahkan ke aspek
pengajaran/ pembelajaran. Namun begitu paradigma bergeser, pertanyaan
riset menyentuh isu yang lebih luas seperti literasi bahasa ibu,
perencanaan bahasa, interpretasi, penerjemahan, komunikasi di tempat
kerja.
Dengan demikian, paradigma dominan dalam linguistik terapan menentukan apa yang dipertanyakan, bagaimana dipertanyakan, dan konteks mana yang dianggap valid. Jika paradigma berubah, maka ruang lingkup dan definisi bidang pun meluas atau bergeser.
3. Anggapan
bahwa istilah “linguistik terapan” merupakan sebuah kontradiksi?
Sebagian pengamat bidang
mengemukakan bahwa istilah “linguistik terapan” (applied linguistics)
mengandung kontradiksi inheren. Alasan utama anggapan ini adalah bahwa istilah
“applied” mengandaikan bahwa ada suatu “linguistik teoretis” yang sudah mapan
yang kemudian diterapkan ke praktik. Namun dalam kenyataannya, banyak
kegiatannya sangat praktis, multidisipliner, dan bukan sekadar penerapan teori
linguistik. Beberapa poin terkait:
- Jika bidang ini hanya “linguistik yang diterapkan”, maka ia tampak
sebagai turunan dari linguistik teoretis, tetapi kenyataannya banyak permasalahan
yang muncul dalam linguistik terapan adalah praktis (real‐world) dan memerlukan teori baru atau integrasi dengan disiplin lain.
- Sebaliknya, jika fokusnya adalah “pemecahan masalah bahasa” (language‐related problems) maka istilah “linguistik terapan” bisa dianggap
menekankan “terapan” sedemikian rupa sehingga linguistik (ilmu bahasa)
menjadi alat saja, bukan sebagai inti.
- Oleh karena itu, istilah itu kadang dianggap kontradiktif atau
setidaknya menimbulkan ketegangan konsep: antara teori dan praktik, antara
linguistik dan aplikasi, antara ilmu bahasa dan intervensi sosial.
Beberapa literatur menyebut bahwa
definisi (3) dalam De Bot & Thomas—“apa saja yang berkaitan dengan bahasa
kecuali linguistik teoretis”—pencitraannya terlalu lebar sehingga membuat
istilah “applied linguistics” hampir berarti “semua hal yang bukan linguistik
teoretis” dan oleh karenanya terasa tidak koheren. Cambridge University Press &
Assessment
Dengan demikian, anggapan bahwa istilah “linguistik terapan” mengandung
kontradiksi cukup terbukti dalam literatur bidang ini.
4. Alasan yang
dikemukakan oleh penulis mengenai kontradiksi dalam istilah “linguistik
terapan”
Literatur mencatat sejumlah
alasan mengapa istilah “linguistik terapan” dianggap mengandung kontradiksi,
sebagai berikut:
- Bahasa “terapan” mengandaikan adanya teori atau ilmu dasar yang
kemudian diterapkan. Namun banyak dari apa yang dilakukan dalam linguistik
terapan bukan penerapan teori linguistik sederhana, melainkan pengembangan
teori baru atau intervensi praktis yang bersifat problem‐driven. Sebagai contoh, menurut Open University, “applied linguistics
… investigates situations where people are simply using language in
particular ways… sometimes models can help with problems but sometimes
they simply allow us to better understand what is actually going on.” The Open University
- Istilah “linguistik terapan” sering mengasosiasikan pengajaran bahasa
asing, tetapi bidang ini telah meluas ke area seperti kebijakan bahasa,
penerjemahan, teknologi bahasa, forensik linguistik – yang tidak selalu
didasarkan pada teori linguistik yang “murni”. De Bot & Thomas
menunjukkan bahwa definisi (2) “use of linguistic knowledge to solve
problems where language is a central issue” mencerminkan bahwa bidang ini
lebih problem‐oriented daripada “linguistik” dalam arti tradisional. Cambridge University Press &
Assessment+1
- Karena ruang lingkupnya yang luas dan berubah‐ubah, istilah “applied linguistics” kadang kehilangan identitas yang
jelas: apakah ia sub-bidang linguistik atau disiplin tersendiri? Hal ini
menyumbang kepada kontradiksi pengertian.
- Selain itu, istilah “applied” bisa menurunkan posisi teori linguistik
(“theoretical linguistics”) sebagai basis utama, sehingga menimbulkan
pertanyaan apakah bidang ini cukup “ilmiah” atau hanya praktis. Dalam
pengantar The Oxford Handbook of Applied Linguistics dikatakan bahwa
“Applied linguistics is a difficult notion to define; indeed, it should
not be assumed that this volume will provide a definitive definition of
the field.” OUP Academic
Dengan demikian, penulis dan editor bidang ini secara sadar mengakui bahwa istilah “linguistik terapan” membawa ketegangan konsep dan bahwa pengertian disiplin ini harus dilihat sebagai hidup, berkembang, dan terbuka.
5. Apa saja
buku dan artikel yang telah membahas masalah definisi linguistik terapan?
Beberapa buku dan artikel utama
yang membahas definisi linguistik terapan antara lain:
- De Bot, K., & Thomas, M. (2023). Applied Linguistics
(Chapter 29 in The Cambridge History of Linguistics). Mereka menampilkan
tinjauan definisi yang berbeda dan sejarah definisi bidang ini. Cambridge University Press &
Assessment
- De Bot, K. (2015). A History of Applied Linguistics: From 1980 to
the present. Routledge. Buku ini mengkaji bagaimana definisi dan
cakupan linguistik terapan telah berubah selama dekade-terakhir. Routledge+1
- Li‐Wei, J., Zhu Hua, & Simpson, J. (2024?). The Routledge Handbook
of Applied Linguistics. Pengantar babnya menyebut bahwa “Applied
linguistics is a transdisciplinary field …” dan membahas definisi serta
paradigma. Taylor & Francis
- “Definition of Applied Linguistics” oleh Thai Association for Applied
Linguistics (TAAL). Situs ini merangkum definisi yang menekankan
penelitian teoretis dan empiris terhadap masalah di mana bahasa adalah
sentral. Taal
- Artikel pengantar dalam The Oxford Handbook of Applied Linguistics
(ed. Kaplan, 2010) juga menyentuh tentang kesulitan mendefinisikan bidang
ini. OUP Academic+1
Buku‐artikel ini sangat cocok sebagai bacaan lanjutan bagi pembaca yang ingin memahami bagaimana definisi linguistik terapan telah dirumuskan, diperdebatkan, dan direvisi selama waktu.
6. Bukti yang
menunjukkan bahwa linguistik terapan telah berkembang menjadi disiplin ilmu
yang diakui secara luas
Beberapa bukti konkret
menunjukkan bahwa linguistik terapan telah menjadi disiplin yang diakui secara
luas, bukan hanya cabang pengajaran bahasa saja:
- Institusi‐akademik: Banyak universitas di berbagai negara memiliki program
“Applied Linguistics”, “Linguistik Terapan”, atau nama sejenis yang diakui
secara resmi sebagai program pascasarjana atau departemen. Misalnya jurnal
Language Learning yang sejak 1948 mencantumkan subjudul “A Quarterly
Journal of Applied Linguistics”. Wikipedia+1
- Buku‐referensi besar: Contohnya The Oxford Handbook of Applied Linguistics
(Kaplan, 2010) yang menyediakan koleksi artikel berbagai subbidang dalam
linguistik terapan. OUP Academic
- Asosiasi profesional: Organisasi seperti Association Internationale de
Linguistique Appliquée (AILA) yang didirikan 1964 dan memiliki anggota
dari banyak negara menunjukkan legitimasi internasional disiplin ini. OUP Academic+1
- Perluasan cakupan riset: Dari awal yang sangat terkait pengajaran
bahasa asing, bidang ini telah meluas ke kebijakan bahasa, teknologi
bahasa, bilingualisme/multilingualisme, wacana, dan banyak lagi. Situs
Open University menyebut bahwa sekarang konteksnya termasuk “law,
institutions, workplace, medical communication, media discourse,
translation…” The Open University
- Interdisipliner dan problem‐driven: Disebut bahwa linguistik terapan kini merupakan bidang
transdisipliner yang menghubungkan pengetahuan bahasa dan penggunaan dalam
konteks nyata—ini menunjukkan bahwa ia bukan sekadar cabang linguistik
teoretis tetapi disiplin tersendiri. Taylor & Francis
Dengan demikian, bukti‐bukti tersebut menunjukkan bahwa linguistik terapan telah memperoleh status yang mapan sebagai disiplin ilmiah dengan jaringan institusional, publikasi, asosiasi, dan pengakuan internasional.
Penutup
Melalui pembahasan di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
- Definisi linguistik terapan terus menjadi objek debat karena ruang
lingkupnya yang luas dan karakter praktisnya yang kuat.
- Paradigma dominan dalam disiplin memengaruhi pertanyaan riset, metode,
dan cakupan bidang—sehingga perubahan paradigma sama artinya dengan
perubahan dalam lingkup linguistik terapan.
- Istilah “linguistik terapan” mengandung ketegangan atau kontradiksi
konseptual karena menggabungkan unsur “linguistik” dan “terapan” yang
masing-masing membawa implikasi tertentu.
- Penulis dan editor bidang ini telah secara terbuka membahas
kontradiksi ini dan menyadari bahwa definisi bidang harus terus
direfleksikan dan diperbarui.
- Terdapat sejumlah buku dan artikel kunci yang membahas masalah
definisi dan perkembangan linguistik terapan, cocok sebagai bacaan
lanjutan.
- Dan bukti nyata (program studi, asosiasi, buku referensi, perluasan
riset) menunjukkan bahwa linguistik terapan kini diakui sebagai disiplin
ilmiah global.
Bagi blog Pusat Referensi Linguistik, bab ini sangat penting karena membantu pembaca memahami bahwa linguistik terapan bukan hanya istilah teknis, tetapi disiplin yang dibentuk oleh paradigma, definisi yang bergerak, dan jaringan institusi global—sedangkan bagi peneliti atau praktisi linguistik di Indonesia atau Asia-Pasifik, menyadari konteks tersebut adalah langkah awal untuk berkontribusi secara konteks‐sensitif dan reflektif.
Daftar Pustaka
De Bot, K., & Thomas, M.
(2023). Applied Linguistics (Chapter 29). In L. R. Waugh, M.
Monville-Burston, & J. E. Joseph (Eds.), The Cambridge History of
Linguistics (pp. --). Cambridge University Press. Cambridge University Press &
Assessment
De Bot, K. (2015). A History of Applied Linguistics: From 1980 to the
present. Routledge. Routledge+1
Li-Wei, J., Zhu Hua, & Simpson, J. (Eds.). (2024). The Routledge
Handbook of Applied Linguistics. Routledge. Taylor & Francis
Oxford University Press. (2010). The Oxford Handbook of Applied Linguistics
(R. B. Kaplan, Ed.). Oxford University Press. OUP Academic+1
Thai Association for Applied Linguistics. (n.d.). Definition of applied
linguistics (AL). Retrieve from https://taal.or.th/definition-of-applied-linguisticsal/
Taal
“Applied linguistics”. (n.d.). In Cambridge English Dictionary.
Retrieved from https://dictionary.cambridge.org/us/dictionary/english/applied-linguistics
Cambridge Dictionary